Ningsih Dalam Keadaan Bugil Saat Digerebek Suaminya

Mustiyaningsih (30), warga Desa Sidoharjo Kecamatan Gedeg Mojokerto, digerebek suaminya sendiri saat berselingkuh dengan pria lain di hotel, Selasa (2/7/2013) malam. Ningsih harus menanggung malu di hadapan suaminya, Diyan Supriyanto (33), saat keduanya kepergok tengah bugil di dalam kamar.

Pantauan detikcom sekitar pukul 21.00 WIB, Diyan yang sudah mendengar informasi jika istrinya sedang kencan dengan pria lain ini, mencoba mendobrak pintu kamar hotel melati di Mojokerto. Saat pintu kamar nomer 9 itu terbuka, Diyan terkejut melihat istrinya bercinta dengan pria lain dengan kondisi bugil.

Diyan juga sangat terkejut, ternyata pria yang meniduri istrinya adalah bosnya sendiri, Kristian Yudha. Diyan yang sudah kalap, mencoba menghakimi mandor di PT Ajinomoto ini. Namun security hotel segera mengamankan Diyan dan para kerabatnya.

Foto: Tamam Mubarrok
Beberapa menit kemudian, kedua pasangan kumpul kebo ini diminta untuk segera mengenakan pakaian dan diminta keluar. Setelah terbukti bahwa Ningsih adalah istri Diyan dengan melihat surat nikah, security segera melapor ke polisi.

“Ini istri saya. Tadi antar saya kerja dan dia pamit pulang karena anak sedang sakit. Ternyata malah tidur dengan bos saya sendiri. Masya Allah,” kata Diyan dengan nada sangat emosi.

Setelah polisi datang, kedua pasangan kumpul kebo ini segera diamankan dari amukan Diyan dan keluarganya. Sementara itu istri Yudha yang datang ke lokasi, tampak shock melihat suaminya selingkuh dengan istri anak buahnya sendiri. (Sumber: detikcom)

 --------

Pelajaran apa yang dapat kita petik dari kasus di atas?

Bahwa yang dialami Ningsih dan Yudha adalah salah satu resiko dari sebuah hubungan tak halal. Dan bagi mereka, kejadian ini tidak berhenti sampai di situ. Masih ada rangkaian kejadian yang mau tak mau harus mereka dan keluarga besar mereka hadapi.

Usai menggapai kenikmatan, dengan tubuh yang masih sama-sama telanjang, mungkin saat itu mereka tengah merencanakan ketemuan berikutnya.

Saat itu pastilah mereka tak pernah membayangkan akan mengalami ini: digerebek dan digiring ke kantor polisi, didamprat pasangan masing-masing, tangisan anak-anak mereka di rumah, hadir di ruang pengadilan agama untuk mengurus perceraian, dipecat dari tempat kerja.

Belum lagi tatapan mencemooh dari orang-orang di sekitar mereka: sanak keluarga, tetangga, rekan kerja, dan wartawan. Juga pertanyaan-pertanyaan dari petugas polisi yang menginterogasi mereka hingga ke hal-hal detail yang mereka lakukan selama dalam kamar dan sejak kapan mereka berhubungan.

Kenikmatan yang mereka reguk dalam kamar hotel itu mungkin tak sepadan dengan itu semua. Tak akan pernah sepadan. Kata maaf pun mungkin tak akan pernah cukup mengekspresikan penyesalan. (jbss)

Artikel Terkait Renungan dari Sebuah Kisah Nyata