Saat ini aku menempuh semester 3 di sebuah perguruan tinggi negeri. Aku merasakan beban batin yang kusandang demikian beratnya seiring dengan pertambahan usiaku.
Aku sungguh tak mengerti kenapa ini bisa terjadi padaku. Semestinya remaja seusiaku telah merasakan indahnya berpacaran dengan lawan jenis, tapi nyatanya tidak demikian yang kualami. Aku justru lebih tertarik pada sesama perempuan! Ya, aku seorang lesbian.
Sejak awal mulai merasakan keganjilan ini aku selalu berusaha untuk menepis kenyataan itu. Aku mencoba untuk tertarik pada laki-laki teman sekolahku, tapi tak bisa. Meskipun aku punya banyak teman laki-laki yang ganteng, aku sama sekali tak merasakan getar-getar asmara. Justru jika melihat perempuan cantik jantungku berdebar kencang.
![]() |
| Ilustrasi. |
Mama tak henti-hentinya mendorongku untuk lebih rajin beribadah serta menyuruhku memakai jilbab, dengan harapan aku selalu ingat Tuhan dan kembali menjalani kehidupan normal sebagaimana remaja perempuan lainnya.
Hampir setiap sendirian aku menangis meratapi nasibku. Jauh di lubuk hatiku aku ingin hidup normal, tapi sulit sekali. Aku justru makin sedih saat mencoba untuk jatuh cinta pada salah satu teman di kampus, tapi tak bisa. Hasratku pada laki-laki seakan padam sebelum kunyalakan. Aku lebih suka membayangkan berpacaran dengan teman perempuan yang menarik hatiku.
Ya, Allah ... Tolonglah hamba-Mu yang sedang bingung ini. Aku tak pernah minta dilahirkan sebagai seorang lesbian. Aku benar-benar kesepian dengan keadaanku ini. (**)
